About Me

Foto Saya
Hakam Blogs
-
Lihat profil lengkapku

Senin, 12 Maret 2012

OBESITAS DAN DIABETES DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG – PERTUMBUHANNYA

OBESITAS DAN DIABETES DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG – PERTUMBUHANNYA

Di dunia prevalensi dari penyakit-penyakit kronis dan penyakit yang tidak menular meningkat pada tingkat yang membahayakan. Kurang lebih 18 juta orang meninggal tiap tahun dari penyakit kardiovaskuler, dimana diabetes dan hipertensi adalah faktor predisposisi paling banyak. Yang mendorong kenaikan dari kasus diabetes dan hipertensi adalah prevalensi dari overweight dan obesitas, dimana dulu keadaan malnutrisi dan penyakit-penyakit infeksi menjadi masalah kesehatan utama di negara berkembang. Sekarang ini lebih dari 1,1 milyar orang dewasa di seluruh dunia mempunyai berat badan yang berlebihan dan 312 juta dari mereka termasuk dalam kriteria obesitas. Berdasarkan data dari International Obesity Task Force, 155 juta anak-anak di dunia juga termasuk dalam kriteria overweight atau obesitas. Organisasi ini dan WHO meninjau kembali obesitas dari tiap ethnic berbeda dan mendapatkan angka prevalensi obesitas yang lebih tinggi dengan ditemukannya 1,7 milyar orang yang termasuk dalam klasifikasi overweight.
20 tahun yang lalu, jumlah obesitas di negara berkembang menigkat 3x lipat yang disebabkan karena perilaku yang menirukan gaya hidup orang barat ditambah lagi aktivitas yang kurang dan overkpnsumsi makanan tinggi kalori. Gaya hidup juga mempengaruhi anak-anak di negara berkembang ini; dimana prevalensi overweight adalah 10 – 25% dari total penduduk yang obesitas, sedang prevalensi obesitas adalah 2 – 10% dari total obesitas. Negara Timur Tengah, Pulau Pasifik, Asia Tenggara dan China menghadapi kemungkinan terburuk. Hubungan antara obesitas dan kemiskinan menjadi kompleks : menjadi miskin di negara temiskin di dunia (di negara dengan pendapatan per kapita kurang dari 800 dolar setahun) dihubungkan dengan kejadian malnutrisi dan keadaan underweight, sedangkan di negara dengan pendapatan yang sedang (pendapatan per kapita per tahun kurang lebih 3000 dolar) dihubung-hubungkan dengan meningkatnya resiko obesitas. Beberapa negara berkembang menghadapi paradox dimana anak-anak banyak ditemukan underweight dan penduduk yang dewasa dengan keadaan overweight. Kombinasi ini dihubungkan dengan munculnya retardasi pertumbuhan intrauterin dan adanya bayi lahir dengan berat badan kurang yang rupanya menjadi faktor predisposisi munculnya obesitas selanjutnya dengan mekanisme karena adanya fenotipe yang didapat tersebut yang dibarengi dengan kenaikan berat badan saat anak-anak, yang nantinya menyebabkan resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Orang yang obesitas kebutuhan financialnya akan meningkat : BMI yang lebih tinggi menunjukkan adanya kenaikan resiko munculnya penyakit sampai 16%. Di negara yang berkembang 2 – 7% perawatan medis disebabkan karena obesitas. Di Amerika Serikat kombinasi biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan dihubungkan dengan angka kejadian obesitas diperkirakan mencapai 123 milyar dolar pada tahun 2001.
Pada tahun 2004 di Pulau Pasifik penyakit yang tidak menular terutama disebabkan karena obesitas dan diabetes, diperkirakan pengeluaran untuk kesehatannya mencapai 1,95 juta dolar – hampir mencapai 60% dari total biaya kesehatan di negara Tonga.
Kenaikan prevalensi diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskuler dan beberapa kanker dihubungkan erat dengan kelebihan berat badan. Masalahnya penyakit ini tinggi prevalensinya di negara dengan pendapatan yang menengah dari Eropa Timur, Amerika Latin dan Asia dimana obesitas merupakan salah satu dari lima penyebab paling sering penyebab penyakit – peringkatnya tepat di bawah faktor karena underweight. Resiko tinggi karena diabetes dan penyakit kardiovaskuler dihubungkan dengan obesitas di penduduk Asia. Dilaporkan obesitas dapat menyebabkan sindrom metabolik dan gangguan toleransi glukosa.
Peningkatan prevalensi diabetes tipe 2 secara dekat dihubungkan dengan kenaikan obesitas. Kira-kira 90% penderita diabetes tipe 2 kelebihan berat badannya. Lebih jauh lagi, kira-kira 197 juta penduduk dunia menderita gangguan toleransi glukosa, kebanyakan disebabkan karena obesitas dan dihubungkan dengan sindrom metabolik. Angka ini diperkirakan meningkat sampai 420 juta pada tahun 2025.
Survey di 75 komunitas di 32 negara menunjukkan diabetes jarang ditemukan di negara berkembang yang masih menonjol gaya hidup tradisionalnya. Sebaliknya orang Arab, orang Asia India, China dan Amerika yang berubah gaya hidupnya menjadi seperti orang barat mempunyai prevalensi diabetes sekitar 14 – 20%.
Diabetes diperkirakan menjadi pandemik pada tahun 2030 ; angka penderita diabetes diperkirakan meningkat dari 171 juta di tahun 2000 menjadi 366 juta di tahun 2030. peningkatan ini menjadi perhatian di negara-negara berkembang dimana angka penderita diabetes diperkirakan meningkat dari 84 juta menjadi 228 juta. Menurut WHO, Asia Tenggara dan Pasifik Barat diperkirakan terjadi epidemik diabetes, dimana India dan China menghadapi tantangan yang terus meningkat. Di negara-negara ini insidensi dan prevalensi diabetes tipe 2 di anak juga meningkat pada angka yang mengkhawatirkan.
Komplikasi kardiovaskuler yang serius dari obesitas dan diabetes menghampiri negara berkembang yang masih dibingungkan dengan penyakit-penyakit menular. Resiko penyakit kardiovaskuler disadari terjadi pada pasien dengan obesitas, dan pada kelompok ini insidensi hipertensi meningkat 5x lipat dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Overweight dan obesitas di dunia meningkatkan resiko hipertensi di dunia : 1 milyar orang dengan hipertensi pada tahun 2000 dan 1,56 milyar orang diperkirakan pada tahun 2025.
Efek diabetes dengan munculnya penyakit kardiovaskuler juga lebih berat di kelompok negara-negara Barat sama saja dengan yang di negara berkembang dimana kenaikan rasio waist to hip menjadi prediktor utama penyakit iskemik jantung dan stroke. Resiko yang diperkirakan dari penyakit kardiovaskuler lebih tinggi pada penduduk di Asia Tenggara daripada di kelompok orang kulit putih di negara barat atau di penduduk Afrika ; perbedaan ini disebabkan dengan adanya perbedaan deteksi dini dari diabetes dan kontrol tekanan darah.
Pada tahun 2001 di negara berkembang 2,41 juta penduduknya meninggal pada usia muda, utamanya disebabkan karena penyakit kardiovaskuler oleh karena faktor resiko merokok sebelumnya. Epidemik yang menakutkan ini mengenai hubungan merokok dengan angka kematian dan dihubungkan dengan obesitas, diabetes dan hipertensi.
Obesitas, diabetes dan hipertensi juga mempengaruhi ginjal. Nefropati diabetes berkembang terjadi pada 1 dari 3 pasien dengan diabetes dan insidensi meningkat tajam di negara berkembang dengan Asia-Pasifik merupakan paling banyak. Menurut survey yang dipublikasikan tahun 2003, nefropati diabetes merupakan kasus yang mengarah pada kasus ginjal terminal di 9 dari 10 negara Asia dengan insidensi yang meningkat dari 1,2% di tahun 1998 menjadi 14,1% di tahun 2000. Di China, kasus ginjal terminal yang disebabkan karena diabetes mencapai 6,6 juta dari 30 juta pasien dengan diabetes.
Lebih jauh lagi, keterlibatan ginjal menjadi efek utama dari diabetes yang dihubungkan dengan komplikasi penyakit kardiovaskuler dan kematian. Studi WHO pada penyakit vaskuler pada diabetes menunjukkan proteinuria yang dihubungkan dengan meningkatnya resiko kematian oleh karena penyakit ginjal atau penyakit kardiovaskuler.
Perubahan gaya hidup yang menyebabkan berkurangnya berat badan menurunkan insidensi diabetes dan hipertensi. Pencegahan obesitas, diabetes dan hipertensi membutuhkan perubahan dasar sosial dan politik. Penyelenggara kesehatan sebaiknya berinisiatif dalam menyediakan bahan pangan yang mudah diperoleh, inisiatif pendidikan dan rencana komunitas dibutuhkan untuk mendukung dan memfasilitasi olahraga. Pada tahun 2003, World Health Assembly mengadopsi strategi global dalam diet, aktivitas fisik dan kesehatan dengan target modifikasi gaya hidup yang dapat melawan peningkatan penyakit yang tidak menular. WHO menyarankan adanya makanan pokok di sekolah dan hidup sehat di negara berkembang. Beberapa negara, meliputi Brazil, India, China mempunyai insiatif memonitor program yang menghubungkan obesitas dan nutrisi. Tantangan dalam menghadapi masalah dan bagaimana cara dalam mengatasi peningkatan obesitas, diabetes dan hipertensi masih akan terus diusahakan.WWW.kireihimee.blongspotcom

  
Foto: Corbis
DIET dan olahraga merupakan dua upaya paling tepat memerangi obesitas yang telah menjadi epidemi dunia. Bila orang tua yang memiliki anak obesitas khawatir anaknya akan cedera jika berolahraga, cobalah berkonsultasi dengan ahli gizi agar dapat merancang pola diet dan olahraga yang tepat guna membantu si kecil menurunkan bobot badannya.

Apa sebenarnya yang menyebabkan seorang anak mengalami kegemukan atau obesitas? Spesialis anak RSAB Harapan Kita Jakarta, dr Tinuk Agung Meilany SpA, menuturkan, sekitar 95 persen obesitas anak disebabkan aspek nutrisional, sedangkan 5 persen adalah penyebab lain seperti penyakit atau kelainan hormon.

"Nutrisi berkaitan dengan pola makan. Penyebab kegemukan adalah ketidakseimbangan antara jumlah makanan yang masuk (input) dengan yang dikeluarkan (output) dalam bentuk tenaga untuk beraktivitas," ungkap wanita yang akrab disapa Tinuk.

Agar diperoleh nutrisi seimbang, orang tua terutama para ibu perlu mengetahui kebutuhan kalori anaknya. Jangan sampai berlebihan. Sebab, tubuh manusia punya kemampuan mengubah kelebihan kalori menjadi lemak yang bisa jadi biang kegemukan. Sebagai contoh, anak hingga usia 5 tahun kebutuhannya adalah 100 kalori per kilogram berat badan.

Dari situ bisa direncanakan menu apa saja yang bisa dipilih dan diterapkan pada anak setiap hari. Misalkan semangkuk kecil bubur tiga kali sehari ditambah susu tiga gelas dalam sehari, buah-buahan, serta sedikit camilan.

"Kalau masih ragu,ibu bisa bertanya pada dokter atau ahli gizi tentang contoh menu harian yang seimbang. Selanjutnya, menu bisa divariasikan sendiri supaya tidak bosan," tuturnya.

Tidak seperti orang dewasa, Indeks Massa Tubuh (IMT) pada anak lebih sulit ditentukan karena setiap bulan atau tahun bisa berubah, dan umumnya IMT anak lakilaki dan perempuan juga berbeda. Penilaian biasanya didasarkan pada kurva pertumbuhan atau kurva persentil yang tercatat di Kartu Menuju Sehat (KMS) masing-masing anak dan dipantau sejak bayi. Begitu pula kebutuhan kalori anak bertambah seiring pertambahan usia dan aktivitasnya.

"Faktor individual juga jangan dilupakan. Ada anak yang tidak bisa menghabiskan makanan dalam porsi besar, bisanya sedikit-sedikit, tapi sering misalnya. Hal seperti itu juga perlu dicermati dalam menentukan pola makan yang tepat," katanya.

Tanpa sadar orang tua juga sering kali menerapkan kebiasaan atau hal-hal yang "pro-gemuk". Tak hanya pola makan, juga lewat aktivitas sehari-hari. Apalagi gaya hidup modern yang sedentary cenderung membuat anak malas.

"Ke sekolah diantar-jemput,di sekolah jajannya burger, pulang sekolah main game sambil ngemil,di rumah menyalakan TV dan AC pakai remote, kalau lapar tinggal minta pembantu. Akibatnya anak kurang gerak dan jadi gemuk," papar Tinuk.

Saat ini, pengukuran lingkar pinggang kerap dianjurkan pada orang dewasa sebagai "alarm"atas kondisi kesehatan, termasuk gejala sindrom metabolik. Namun, untuk anak-anak, pengukuran IMT dianggap lebih mewakili profil kesehatan mereka pada masa mendatang, termasuk risiko penyakit jantung.

Bagi orang tua yang tidak mau ribed melakukan pengukuran, ada cara sederhana memantau anak yang dikategorikan gemuk. Cirinya adalah lemak perut yang berlipat, dagu dobel,kedua pipi maju ke depan (sampai-sampai hidung seperti melesak), dan ada lipatan lemak di lengan belakang bagian atas. Selain itu, pada anak obesitas biasanya area leher bagian belakang juga terlihat menghitam.(Koran SI/Koran SI/nsa)

Tembakau dan Rokok

TEMBAKAU

A.    Sejarah Tembakau
Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat.[1] Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah, dan sebagainya. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika. Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara mempopulerkan perdagangan tembakau terutama sebagai obat penenang. Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bagian selatan. Setelah Perang Saudara Amerika Serikat, perubahan dalam permintaan dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini dengan cepat berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga terjadi kontroversi ilmiah pada pertengahan abad ke-20.
Dalam Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol "tabaco" dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia, disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (menurut Bartolome de Las Casas, 1552) atau bisa juga dari kata "tabago", sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup asap tembakau (menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410, yang berasal dari Bahasa Arab "tabbaq", yang dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Kata tobacco (bahasa Inggris) bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika.
Daerah penghasil tembakau di  Indonesia
Indonesia, tembakau yang baik (komersial) hanya dihasilkan di daerah-daerah tertentu. Kualitas tembakau sangat ditentukan oleh lokasi penanaman dan pengolahan pascapanen. Akibatnya, hanya beberapa tempat yang memiliki kesesuaian dengan kualitas tembakau terbaik, tergantung produk sasarannya.
Berikut adalah jenis-jenis tembakau yang dinamakan menurut tempat penghasilnya.
•    Tembakau Deli, penghasil tembakau untuk cerutu
•    Tembakau Temanggung, penghasil tembakau rajangan untuk sigaret
•    Tembakau Vorstenlanden (Yogya-Klaten-Solo), penghasil tembakau untuk cerutu dan tembakau sigaret (tembakau Virginia)
•    Tembakau Besuki, penghasil tembakau srintil untuk sigaret
•    Tembakau Madura, penghasil tembakau untuk sigaret
•    Tembakau Lombok Timur, penghasil tembakau untuk sigaret (tembakau Virginia)

B.    Kandungan Tembakau
Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai di mana-mana di dunia. Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial.
Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang kita hisap 90% mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10% sisanya mengandung partikel tertentu seperti tar, nikotin, dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik) adalah tar. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

Kesimpulan :

Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart / pandai.

Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.

PENGARUH MEROKOK TERHADAP LIDAH
Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan atau juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Disini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa.
PENGARUH MEROKOK TERHADAP GUSI
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.

Lirik Lagu keane "stop for a minute"

Stop For A Minute"
(feat. K'naan)
[Keane]
Some days, feel my soul has left my body
Feel I'm floating high above me
Like I'm looking down upon me

Start sinking, every time I get to thinking
It's easier to keep on moving
Never stop to let the truth in

Jumat, 09 Maret 2012

Chelsea


Chelsea F.C. (Chelsea Football Club), juga dikenal sebagai The Blues atau sebelumnya sebagai The Pensioners (London F.C.), adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang bermain di Liga Utama Inggris dan bermarkas di kota London. Klub ini didirikan oleh H.A. Mears pada tahun 1905, dan memiliki stadion sendiri, Stamford Bridge yang dapat menampung sekitar 41.841 penonton, bertempat di Fulham, London.

Kado Terindah Buat Sahabat





Kado Terindah Buat Sahabat



Sahabat, berikut ini ada delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi yang terkadang tidak kita sadari kehadirannya.

New Tutorial

Total Tayangan Halaman

Abiyyu. Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

 
Copyright© 2011 Hakam Blog | Template Blogger Designer by : Utta' |
Template Name | Uniqx Transparent : Version 1.0 | Zero-Nine.Net